<
Back to pcmijogja.com's homepage

AISEP 2018The Story of ASEAN-India Students Exchange Programme 2018

ASVI 2016Beyond Knowledge and Friendship

AISEP 2018The Story of ASEAN-India Students Exchange Programme 2018

Irwan Harjanto
AISEP 2018

Halo, namaku Irwan Harjanto. Aku adalah delegasi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia di ASEAN-India Students Exchange Programme (AISEP) 2018. Menjadi delegasi Indonesia di Program AISEP adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagiku. Selain menjadi duta bangsa, aku merasa beruntung bisa bertemu banyak teman-teman dari berbagai provinsi yang menjadi satu tim delegasi Indonesia. Aku juga bertemu dengan banyak delegasi lainnya dari negara-negara di ASEAN.


Secara keseluruhan, program AISEP ini diselenggarakan oleh Confederation of Indian Industry yang bekerjasama dengan Ministry of Foreign Affairs of Government of India, ASEAN Secretariat dan juga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Sebagai salah satu program di PPAN yang setiap tahun diadakan, AISEP sendiri memiliki misi untuk menghubungkan masyarakat India dan ASEAN (connecting people) serta menjadi wahana bertukar pengetahuan dan budaya India dengan ASEAN di era modern ini. Apalagi, saat ini India sendiri memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu, pemerintah India memiliki keinginan untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara di ASEAN dengan ekonomi yang juga terus bertumbuh.

Lalu, apa saja sih yang aku lakukan saat mengikuti Program AISEP ini? Wah, pastinya banyak sekali pengalaman berharga dan sangat bermanfaat untuk perkembangan diriku. Tema yang diangkat di program ini sendiri adalah ‘Entrepreneurship and Technology’. Aktivitasku selama 11 hari program di India secara garis merupakan kunjungan ke 4 kota di India yaitu; Mumbai, Pune, Agra dan Delhi. Agenda selama Program AISEP sendiri dengan tema yang diangkat berbentuk company visit ke beberapa perusahaan ternama India yang memiliki teknologi canggih, mengunjungi universitas-universitas terkemuka di India (university visit), mengunjungi tempat-tempat kebudayaan dan bersejarah (cultural visit), serta mengunjungi beberapa institusi pemerintahan di India (government institution visit). Menarik kan? Believe me it gets better!

Kota yang pertama aku kunjungi saat program adalah Mumbai. Sebagai salah satu kota bisnis di India, Mumbai cukup strategis bagi perkembangan bisnis dan investasi di India. Selama di Mumbai, kami delegasi Indonesia dan ASEAN mengunjungi beberapa perusahaan dan institusi keuangan ternama seperti Bombay Stock Exchange (BSE) yang dikenal sebagai Bursa Saham No. 1 di Asia yang pertumbuhannya di Tahun 2018 mencapai $2.3 Milyar dollar. Selain itu, kami para delegasi AISEP juga berkunjung ke Godrej Industries, di sini kami belajar langsung ke Plant Site milik Godrej Industries dan banyak mempelajari bagaimana India berhasil membangun industri manufakturnya yang sangat menakjubkan.

Bukan hanya itu, kami juga mengunjungi Tata Institute of Social Science (TISS), Indian Institute of Technology (IIT) Bombay, dan Indian Education Society – Management College and Research Centre (IIS-MCRC) bertemu dengan para mahasiswa di sana untuk bertukar pikiran dan pengalaman kuliah di India. Terakhir, untuk memahami lebih jauh budaya dan sejarah India, kami juga mengunjungi Elephanta Caves yang letaknya berada di sebuah pulau dan harus menempuh perjalanan laut selama satu jam dari Mumbai.

Kota kedua yang kami kunjungi adalah Pune. Perjalanan yang kami tempuh dari Mumbai ke Pune adalah sekitar 4 jam perjalanan menggunakan rombongan bus dan melewati sisi lain dari cantiknya pedesaan-pedesaan di India. Kota Pune bisa dibilang adalah ‘IT Hub’ bagi India. Bayangkan saja, kota ini menjadi pusatnya beberapa perusahaan IT dan rumah bagi 35 Perguruan Tinggi Teknik (Engineering College) di India. Tak heran, Pune juga menjadi ikon bagi pesatnya pertumbuhan ekonomi negara ini. Kami berkunjung ke JCB India, Sigma Electric dan Bharat Forge, yang masing-masing memiliki fokus di bisnis manufaktur, telekomunikasi dan instrumentasi, serta perusahaan yang bergerak pada konstruksi alat-alat sistem keamanan (alutsista) yang terbaik. Tidak jauh dari ini, kami juga mengunjungi Symbiosis International University dan Institute of Technology of Symbiosis (ITS) dan berbagi dengan para civitas akademika di sana tentang perkuliahan mereka.


Beranjak dari Pune, kota ketiga yang kami kunjungi adalah Agra. Hal yang berbeda, dari Pune kami terbang selama 2 jam dengan pesawat ke Delhi kemudian bertandang ke Kota Agra. Dari Ibukota Delhi ke Agra kami menggunakan rombongan bus lagi selama 3 jam perjalanan yang sangat menyenangkan. Kalian semua mungkin sudah banyak yang tahu bahwa Kota Agra adalah tempat di mana salah satu situs budaya dunia yang terkenal berada yaitu Taj Mahal. Selain mengunjungi Taj Mahal, kami juga berkunjung ke Agra Fort, yang bisa dibilang ini adalah salah satu tempat bersejarah yang hampir mirip dengan Taj Mahal, karena kental dengan sejarah kebudayaan di India.

Nah, Kota terakhir dalam program yang aku dan teman-teman AISEP kunjungi adalah Kota Delhi. Selama di Delhi, kami mengunjungi beberapa institusi pemerintahan dan berdiskusi bersama para expertise di pemerintahan di antaranya: Institute of Foreign Affairs India, Indian Commission of Election dan juga pastinya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibukota Delhi. Karena misi program adalah menghubungkan masyarakat India dengan ASEAN, kami juga mengunjungi tempat dimana sejarah-sejarah di India berada yaitu di National Museum of India, serta berkunjung ke Jawaharlal Nehru University dan berbagi cerita dengan para mahasiswa di sana.

Setiap mengingat Program AISEP, #ProgramSick selalu menghinggapiku. Selain ilmu dan pengalaman yang aku dapatkan selama program yang singkat ini, aku juga merasa memiliki tali persahabatan dan persaudaraaan dengan teman-teman di India serta para delegasi ASEAN. Terutama para delegasi Indonesia yang dari sebelum keberangkatan hingga program berakhir telah menjadi keluarga.


ASVI 2016Beyond Knowledge and Friendship

Shofi Fatihatun Sholihah
ASVI 2016

Pada tanggal 20-29 November 2016 lalu, saya berkesempatan mengikuti program ASEAN-India Students Exchange Program yang juga dikenal sebagai ASEAN Students Visit India (ASVI). Kegiatan ini saya ikuti bersama dengan 24 pemuda-pemudi terbaik dari 23 provinsi se-Indonesia dan seorang national leader dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.


Program ASVI terselenggara berkat kerjasama antara Center of Indian Industry dan Ministry of External Affairs India dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga negara-negara anggota ASEAN. Sehingga tidak mengherankan ketika berada di sana, kami juga berjumpa dengan pemuda-pemudi dari Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Laos, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Untuk tahun 2016, pembagian rombongan dilakukan berdasarkan lokasi kegiatan. Pemuda-pemudi dari Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam berkesempatan mengunjungi empat kota, yaitu: Bangalore, Jaipur, New Delhi, dan Agra. Sementara rombongan kami bersama dengan delegasi dari Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Laos mengunjungi Mumbai, Pune, New Delhi, dan Agra. Kemudian semua delegasi ASEAN dipertemukan di New Delhi dan Agra setelah sebelumnya pergi ke dua kota yang berbeda.


Kota-kota yang kami singgahi memiliki karakteristik dan cerita yang unik. Misalnya Mumbai yang menyuguhkan kehidupan metropolis yang bertabur bintang (bahkan hotel kami di Mumbai jaraknya kurang lebih hanya 350 meter dari rumah Shah Rukh Khan). Ataupun Pune yang sejuk dan penuh inovasi, dan di satu sisi, ada New Delhi yang penuh hiruk-pikuk dan memiliki banyak warisan budaya. Tak ketinggalan, saya juga mengunjungi Agra, sebuah kota yang magis dan cantik, tempat Taj Mahal berada.


Kami menjalankan berbagai macam aktivitas menarik seperti company visit ke perusahaan berbasis riset dan teknologi India. Kegiatan ini memberikan kami gambaran bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, etos kerja, dan manajemen yang baik menjadi kunci sukses pembangunan ekonomi India, sehingga dapat diperhitungkan di level global. Di sisi lain, saya juga bisa melihat kekuatan lain masyarakat India yang sangat berbangga dengan produk lokal mereka. Saya dan rombongan seringkali berpapasan dengan kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi bermerk lokal India, begitu pula dengan tayangan televisi yang didominasi oleh film dan musik khas negera berjuluk Negeri Anak Benua tersebut. Bahkan, hampir setiap negara bagian memproduksi film dengan menggunakan bahasa lokal setempat. Tidak hanya itu, aktivitas lain berupa educational visit, courtesy call, dan cultural exchange juga memberikan pandangan lebih dalam untuk memahami India dari berbagai aspek.

Saya juga terkesima dengan atmosfer keberagaman di India yang dapat berjalan harmonis. Saat itu kami melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan manufaktur di India, JCB Company, dan bertepatan dengan waktu sholat Jumat. Namun untuk menemukan masjid di sekitar perusahaan ternyata sangatlah sulit. Pihak JCB Company pun akhirnya menyediakan sebuah tenda yang cukup menampung 40-50 orang untuk menjalankan sholat Jumat bersama dengan minoritas karyawan perusahaan yang beragama Islam. Menariknya lagi, karyawan yang beragama lain membantu kami untuk mendapatkan air wudhu.


Menjadi bagian dari keluarga ASVI 2016 ini adalah salah satu anugerah bagi saya. Syukur yang tak pernah habis pun terus terucap karena saya sekaligus membawa nama harum Indonesia di negara tujuan program. Saya tidak hanya mendapatkan pengalaman menarik selama berada di sana. Jaringan persahabatan dalam program ini sangatlah kental dan sulit untuk dipisahkan begitu saja walaupun program berjalan singkat.